o_O


Get this widget!

Secangkir Pagi Pahit

Secangkir pagi, berhenti belum napas terengah dalam jengah, tertulis kesah tentang waktu, tentang pendek langkahku, juga tentang daun cemara yang berhenti tersenyum Pagi berbidai melodi, denting sajakmu kubaca dengan oldies memori ; Mengapa kita bersua saat kicau burung tak lagi perawan? Adalah harap, perjumpaan kita dironce sebelum pertalianmu dengannya beranjak rimbun. Namun harap itu akan lelah menunggu dalam samun bak penyamun hati. Pagi yang ke sekian kali, sajakmu kubaca lagi dibimbing derai rindu berdendam. Hingga tiada sadari ketuban telah pecah juga tanya membongkah buncah. Aku menyerah, di pagi yang enggan mengalah. Pahit. __________________________________________________________________ Maret 2010, Di suatu pagi yang kemilau kejam. Adalah harap, perjumpaan kita dironce sebelum pertalianmu dengannya beranjak rimbun.

Penulis : agus ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Secangkir Pagi Pahit ini dipublish oleh agus pada hari Kamis, 09 Mei 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Secangkir Pagi Pahit
 

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Moeza88.blogsot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

PP Facebook

PP Facebook
Kelud Erupsi
diooda